Citra adalah menurut kamus
Webster, adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu
objek atau benda. Citra istilah lain untuk gambar sebagai salah satu
komponen multimedia memegang peranan sangat sebagai informasi visual.
Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks,yaitu
citra karya dalam informasi.
Citra terbagi menjadi :
1. Citra diam, adalah citra tunggal yang tidak bergerak
2.
Citra bergerak adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara
beruntun sehingga memberi kesan pada mata kita sebagai gambar yang
bergerak.
Di dalam bidang komputer ada 3 bidang studi yang berkaitan dengan citra,namun tujuannnya ketiganya berbeda,yaitu :
1. Grafik komputer (computer graphics)
Bertujuan
mengasilkan citra(lebih tepat disebut grafik) dengan primitif-primitif
geometri seperti garis,lingkaran,dsb. Primitif-primitif tersebut
memerlukan data deskriptif untuk melukiskan ke dalam gambar.
2. Pengolahan citra (image processing).
Yaitu
bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra agar lebih mudah
diintepretasikan oleh manusia atau mesin(dalam hal ini komputer).
Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra
lain. Jadi,masukkannya adalah citra dan keluarannya juga citra namun
mempunyai kualitas yang lebih baik.
3. Pengenalan pola (pattern recognition/image intepretation)
Mengelompokkan
data numerik dan simbolik secara otomatis oleh mesin(dalam hal ini
komputer. Tujuan pengelompokkan adalah untuk mengenali suatu objek
didalam citra, Seperti halnya manusia yang memiliki kemampuan untuk
mengenali objek yang satu dengan yang lainnya,komputer diharapkan juga
dapat memiliki kemampuan seperti ini.
Data
atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks,tetapi juga
dapat berupa animasi,gambar,audio dan video.Keempat macam data atau
informasi ini sering disebut dengan multimedia sehingga pengguna dapat
bernavigasi,berinteraksi,berkarya,dan berkomunikasi. Multimedia sering
digunakan dalam dunia tekhnologi dan hiburan. Pengolahan citra mempunyai
aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan kita antara
lain : dalam bidang Teknologi dan Hiburan,yaitu Pemampatan/Kompresi Video
Pengertian Video
Video
adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan
dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid,
sinyal elektronik, atau media digital. Video digital pada dasarnya
tersusun atas serangkaian frame yang ditampilkan dengan kecepatan
tertentu (frame / detik). Jika laju frame cukup tinggi, maka mata
manusia melihatnya sebagai rangkaian yang kontinu sehingga tercipta
ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin
halus pergerakan yang ditampilkan.. Setiap frame merupakan gambar/
citra digital.
Untuk
mendigitalkan dan menyimpan klip video full-motion selama 10 menit ke
dalam komputer, Anda harus mentransfer data dalam jumlah banyak dalam
waktu yang singkat. Untuk mereproduksi satu frame dari komponen video
digital 24 bit, diperlukan data komputer hamper 1 MB; video tidak
terkompresi dengan layar pernuh selama 30 detik akan memenuhi harddisk
bermuatan gigabyte. Video dengan ukuran penuh akan dan full motion
memerlukan komputer yang dapat mengirimkan data kurang lebih 30 MB per
detik. Kemacetan Teknologi yang besar dapat diatasi menggunakan skema
kompresi video digital atau codec (coder/decoder).
Kompresi
video adalah adalah salah satu bentuk kompresi data yang bertujuan
untuk mengecilkan ukuran file audio/video. Di dalam video ada 2 hal yang
dapat dikompresi yaitu frame(image) dan audionya. Proses kompresi file
menyebabkan kualitas dari file video tersebut mengalami penurunan
kualitas di berbagai frame yang ada, seperti timbulnya noise pada bagian
bagian tertentu, frame yang hilang dan juga kualitas warna gambar yang
berbeda dengan versi asli nya, hal itu disebabkan karena adanya
perubahan data ataupun data yang hilang karena proses kompresi data yang
dilakukan pada file yang asli.
Tujuan dari pemampatan/kompresi video yakni :
1. Minimisasi bit rate dalam penyajian digital sinyal video
2. Memelihara tingkat kualitas sinyal yang dikehendaki
3. Meminimalkan kompleksitas codec (coder dan decoder-penyandi dan pengurai)
4. Kandungan delay atau penundaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar