Kamis, 09 Agustus 2012

Aplikasi Pengolahan Citra (Video) Multimedia

Citra adalah menurut kamus Webster, adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat sebagai informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks,yaitu citra karya dalam informasi.

Citra terbagi menjadi :
1. Citra diam, adalah citra tunggal yang tidak bergerak
2. Citra bergerak adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun sehingga memberi kesan pada mata kita sebagai gambar yang bergerak.

Di dalam bidang komputer ada 3 bidang studi yang berkaitan dengan citra,namun tujuannnya ketiganya berbeda,yaitu :

1. Grafik komputer (computer graphics)
Bertujuan mengasilkan citra(lebih tepat disebut grafik) dengan primitif-primitif geometri seperti garis,lingkaran,dsb. Primitif-primitif tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukiskan ke dalam gambar.

2. Pengolahan citra (image processing).
Yaitu bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra agar lebih mudah diintepretasikan oleh manusia atau mesin(dalam hal ini komputer). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi,masukkannya adalah citra dan keluarannya juga citra namun mempunyai kualitas yang lebih baik.

3. Pengenalan pola (pattern recognition/image intepretation)
Mengelompokkan data numerik dan simbolik secara otomatis oleh mesin(dalam hal ini komputer. Tujuan pengelompokkan adalah untuk mengenali suatu objek didalam citra, Seperti halnya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengenali objek yang satu dengan yang lainnya,komputer diharapkan juga dapat memiliki kemampuan seperti ini.

Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks,tetapi juga dapat berupa animasi,gambar,audio dan video.Keempat macam data atau informasi ini sering disebut dengan multimedia sehingga pengguna dapat bernavigasi,berinteraksi,berkarya,dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia tekhnologi dan hiburan. Pengolahan citra mempunyai aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan kita antara lain : dalam bidang Teknologi dan Hiburan,yaitu Pemampatan/Kompresi Video

Pengertian Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video digital pada dasarnya tersusun atas serangkaian frame yang ditampilkan dengan kecepatan tertentu (frame / detik). Jika laju frame cukup tinggi, maka mata manusia melihatnya sebagai rangkaian yang kontinu sehingga tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.. Setiap frame merupakan gambar/ citra digital.

Untuk mendigitalkan dan menyimpan klip video full-motion selama 10 menit ke dalam komputer, Anda harus mentransfer data dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Untuk mereproduksi satu frame dari komponen video digital 24 bit, diperlukan data komputer hamper 1 MB; video tidak terkompresi dengan layar pernuh selama 30 detik akan memenuhi harddisk bermuatan gigabyte. Video dengan ukuran penuh akan dan full motion memerlukan komputer yang dapat mengirimkan data kurang lebih 30 MB per detik. Kemacetan Teknologi yang besar dapat diatasi menggunakan skema kompresi video digital atau codec (coder/decoder).
Kompresi video adalah adalah salah satu bentuk kompresi data yang bertujuan untuk mengecilkan ukuran file audio/video. Di dalam video ada 2 hal yang dapat dikompresi yaitu frame(image) dan audionya. Proses kompresi file menyebabkan kualitas dari file video tersebut mengalami penurunan kualitas di berbagai frame yang ada, seperti timbulnya noise pada bagian bagian tertentu, frame yang hilang dan juga kualitas warna gambar yang berbeda dengan versi asli nya, hal itu disebabkan karena adanya perubahan data ataupun data yang hilang karena proses kompresi data yang dilakukan pada file yang asli.

Tujuan dari pemampatan/kompresi video yakni :
1. Minimisasi bit rate dalam penyajian digital sinyal video
2. Memelihara tingkat kualitas sinyal yang dikehendaki
3. Meminimalkan kompleksitas codec (coder dan decoder-penyandi dan pengurai)
4. Kandungan delay atau penundaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar